Sekadar Kata

Bagi pendaki sejati, mencapai puncak hanyalah bonus, sejatinya proses perjalanan menuju puncak lah yang banyak memberikan hikmah dan pelajaran untuk diri dan kehidupan kita. Persiapan pendakian, terutama menjaga fisik yang prima adalah sesuatu yang mutlak dan harus dijalankan, karena fisik yang prima adalah syarat utama kegiatan outdoor yang satu ini.  Termasuk dalam persiapan adalah penyediaan peralatan dan logistik yang standart yang diperlukan dalam sebuah pendakian. Pengadaan peralatan dan logistik ini bagian dari ikhtiyar kita bertahan dalam setiap kondisi di alam yang tidak bisa kita prediksi. Saat perjalanan dalam sebuah pendakian adalah sesuatu yang kadang berbeda jauh dengan apa yang kita rencanakan diawal perjalanan, Kondisi alam dan cuaca yang menyulitkan, menyudutkan kita pada pilihan-pilihan yang sulit tapi harus tetap dipilih, kondisi fisik yang terus melemah menuntut kita tetap menjaga mentalitas agar tidak ikut melemah. Kebersamaan dalam pendakian adalah ses

Beban berat keril sang pendaki adalah kekuatan, didalamnya terdapat semua kebutuhan hidup dasar manusia, ada tenda layaknya rumah, ada kompor portabel, nesting dan bahan makanan layaknya dapur. Ada sleeping bag dan matras layaknya kamar tidur, ada juga pakaian lengkap termasuk jaket, sarung tangan, kaos kaki, skebo dan lain-lain pelindung tubuh dari segala cuaca dan kondisi. Beban berat keril sang pendaki adalah kekuatan, kekuatan pundak untuk menahan beban berat hidup dan kehidupan, kekuatan melangkah dengan beban yang tidak biasa bahkan luar biasa, kekuatan menghadapi alam bebas dengan keindahan dan kebuasannya. Keril dan pendaki adalah kekuatan, menjadi pendaki adalah belajar menjadi kuat, karena kita adalah generasi pemikul  beban dan kekuatan adalah syarat utamanya. Salam literasi - Salam inspirasi Fathur Rohman #Day16NovAISEIWritingChallenge

Menanam adalah kegiatan menabur benih di media tanam atau lahan tanah dan merawatnya hingga tumbuh dan berkembang. Memanen merupakan proses memetik buah atau bunga dari hasil kita menanam dan merawat dengan tekun apa yang kita tanam. Begitupun perbuatan, apa yang kita lakukan akan selalu memberikan hasil buat diri kita, perbuatan baik akan menghasilkan kebaikan untuk diri kita, begitupun keburukan, akan memberikan keburukan buat kita. Tanamlah sebanyak mungkin kebaikan, kebaikan untuk diri sendiri, kebaikan untuk keluarga, kebaikan untuk kerabat, kebaikan untuk semua orang. Dan tunggulah saat panen tiba, kebaikan itu akan kembali pada diri kita, bahkan mungkin berlebih dari apa yang kita lakukan. Salam literasi - Salam inspirasi Fathur Rohman #Day15NovAISEIWritingChallenge

Idola, dimanapun berada selalu jadi panutan, kata-katanya dilkuti, perilakunya ditiru, kegemarannya disukai dan ketidaksukaannya dihindari. Disinilah pentingnya mencari idola yang baik, yang bisa menjadikan diri kita selalu dalam kebaikan dan berbuat baik, karena sang idola akan memberikan semangat lebih pada diri kita untuk selalu memuja dan mengikuti semua tentangnya. Dalam Islam idola terbaik kita adalah Rasulullah SAW, ada 4 karakter yang bisa teladani dari Beliau. Pertama;  Siddiq ( benar ), Beliau adalah orang yang benar dan membawa risalah ( petunjuk ) yang benar, menuntun manusia dari jalan kesesatan menuju jalan kebenaran (Islam). Kedua; Amanah ( dapat dipercaya ), Beliau orang yang amanah, tidak pernah khianat, selalu menepati janji, saat masih muda mendapat julukan dari sukunya Al Amin ( dapat dipercaya ). Ketiga; Tabligh ( menyampaikan ), Beliau adalah komunikator terbaik, selalu menyampaikan perintah dan larangan Allah kepada umatnya, meskipun banyak tantangan

Setiap perjalanan pasti ada tujuan, atau harus ada tujuan, tujuanlah yang akan membuat perjalanan kita terarah, tak peduli segelap apa jalan yang kita lalui, tujuan adalah cahaya yang menerangi setiap fase perjalanan hidup kita. Sejauh apapun perjalanan, selalu membutuhkan langkah awal agar perjalanan segera dimulai, dan tujuan adalah sesuatu yang sangat menentukan langkah awal seperti apa yang harus dilakukan, dengan tujuan yang jelas akan terbentuk rencana yang matang dan terukur, rencana ini yang akan mendekatkan langkah awal dengan tujuan yang akan dicapai. Tujuan menentukan kwalitas perjalanan, semakin baik dan luas tujuan semakin baik dan luas juga perjalanan, sebagai orang beragama tujuan hidup kita harus luas dan menjangkau akhirat yang kita yakini sebagai tujuan akhir hidup kita, dunia hanyalah tempat persinggahan sehingga tidak layak kita jadikan tujuan, dunia hanya tempat kita berkarya yang hasilnya  semoga bisa kita nikmati sampai di akhirat nanti. Yaa Tuhan kam

Melihat teman sering tersenyum lepas, secara umum kita akan menilai temen kita hidupnya bahagia, tidak salah tapi belum tentu benar juga, karena bisa jadi senyum itu hanya cara seseorang untuk menghadapi atau melawan segala luka dan airmata dalam kehidupannya. Mendapati teman kita menangis dan berderai air mata setiap kali jumpa, kita akan dengan mudah menyimpulkan teman kita itu menderita dalam hidupnya, padahal belum tentu itu kenyataannya, bisa jadi itu cara seseorang melembutkan hati agar tidak sombong dengan segala kelebihan yang dimilikinya. Disinilah dibutuhkan kejernihan memandang, kadang kita selalu menilai segala sesuatu tentang orang lain itu hanya sekilas yang kita lihat tanpa pendalaman dan proses cek ricek, lebih parah lagi kalau kita menilai seseorang dengan cara pandang diri kita, padahal setiap orang mempunyai keunikan sendiri dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda. Berbahagialah kita dengan menikmati kondisi diri kita apa adanya tanpa membandi

Berbicara tentang relawan pasti tidak jauh dari musibah dan bencana, tentang gunung meletus dan lahar panas yang meluluhlantakan, tentang gempa dan goncangan yang menghancurkan, tentang banjir dan arus yang menghanyutkan, tentang wabah dan penyakit yang menyesakkan dan tentang apapun yang mengakibatkan kesengsaraan, penderitaan dan keterbatasan dalam kehidupan. Berbicara tentang relawan, pasti berhubungan dengan daerah terdampak bencana alam maupun kemanusiaan, rumah-rumah yang roboh berantakan, jalanan rusak dan jembatan putus, tanah longsong dimana-mana, kelaparan, gangguan kesehatan, para pengungsi di fasilitas umum dan ibadah, sebagian menetap di hunian sementara dengan segala permasalahan yang ada. Berbicara relawan juga berbicara tentang penggalangan dana dan dermawan yang menyambutnya, bicara tentang lembaga pilantropy dan program-program pemberdayaan dan pertolongannya, pun tak ketinggalan bicara tentang relawan itu sendiri dengan segala kiprah dan ketangguhan fisik

Dalam gelap ada rindu Mengendap tanya dalam ragu Akankah ada lagu melupa sembilu Bersenandung syahdu menerang kalbu Dalam hening ada cinta Bergelayut mesra dalam asa Bergumam lirih dalam do'a Perlahan terbit segaris cahaya Akankah gulita ini lama Terbersit kata dalam gulana Merenung jiwa menimbang Sukma Menggesa diri merapat Sang Maha Dalam gelap aku meratap Mereda segala sesak pada harap Menyerah diri dalam sendekap Mengetuk langit dengan sembab Gelap ini Hening ini Mendidik diri arti hakiki Meraih cahaya suci Salam literasi - Salam inspirasi Fathur Rohman #Day10NovAISEIWritingChallenge

Untuk anak-anak yatim, berbahagialah karena Allah SWT memuliakan dirimu, Allah SWT bahkan menilai orang yang menyia-nyiakan dan menghardik anak yatim adalah termasuk orang yang mendustakan agama. Betapa berharganya dirimu, bisa menjadi tolak ukur nilai kebaikan atau keburukan seseorang di hadapan Allah SWT, Alqur'an mengabarkan pada kita bahwa, " Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama...??, Maka itulah orang yang menghardik anak yatim. (QS. Al-Ma'un : 1-2). Dalam Islam, orang yang memuliakan dan menyayangi anak yatim dinilai sebagai orang yang baik, beriman, orang yang berbuat benar, bertakwa dan calon penghuni surga, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah: 177), " Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miski

Untuk anak-anak yatim yang penuh keterbatasan, keterbatasan harta, keterbatasan figur seorang ayah, keterbatan kasih sayang dan keterbatasan-keterbatasan lain, jangan bersedih, berbanggalah menjadi yatim karena Rasulullah SAW panutan kita terlahir yatim. Menjadi yatim bukan akhir segalanya, bahkan bisa jadi awal segala-galanya, dari terlahir yatim Nabi Muhammad SAW menjadi manusia pilihan Allah SWT untuk mengemban tugas suci perbaikan dan kebaikan alam semesta, karena yatim  Allah SWT persiapkan Beliau dengan berbagai pelatihan kehidupan dan selalu ada yang memperhatikan dan mendukungnya dalam tiap fase kehidupan yang dilalui. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Adh-dhuha ayat 6, "Bukankah Tuhan (dulu) mendapati engkau sebagai seorang yatim, lalu diadakan oleh-Nya pemelihara," . Untuk anak- anak yatim, janganlah bersedih, karena Rasulullah SAW sangat mencintai anak yatim, bahkan Beliau menganjurkan kepada kita sebagai umatnya untuk menjaga dan mengasuh anak yat

Menunggu hujan reda, menunggu sesuatu yang tidak pasti, kita tidak pernah tahu kapan saatnya, pun tidak tahu juga benar berhenti atau hanya rehat sejenak dan lanjut lagi. Saat kita berteduh karena hujan, bisa jadi ini cara Allah SWT memberi pelajaran pada kita tentang sabar, menunggu adalah sesuatu yang sangat membosankan, dan kita perlu sabar untuk menghadapinya. Sabar adalah kondisi jiwa yang tenang saat menghadapi sesuatu yang tidak kita kehendaki, baik saat kita harus melakukan sesuai atau meninggalkan sesuatu karena itu perintah, atau saat kita harus menerima kondisi buruk karena musibah  atau kejahilan orang lain. Menjalankan perintah Allah SWT butuh kesabaran, meninggalkan larangan Allah SWT butuh kesabaran, menghadapi kondisi buruk butuh kesabaran, dan hujan mengajarkan itu kepada kita, meski jatuh hujan tidak pernah menyalahkan takdir, hujan menerima dengan sabar. Salam literasi - Salam inspirasi Fathur Rohman #Day6NovAISEIWritingChallenge

Pahlawan adalah dia yang menoreh tinta emas perjuangan tapi tak bimbang berada dibelakang tanpa pengakuan, dia sadar bahwa kemampuan dia dalam perjuangan adalah anugrah Tuhan yang dititipkan lewat dirinya, dia merasa bukan apa-apa tanpa karunia-Nya. Kemenangan yang diraih, pencapaian yang didapat tidak membuat bangga diri dan tinggi hati, semua atas petunjuk dan pertolongan Allah SWT. Harta melimpah, keluarga bahagia, karir yang cemerlang, semua hanya titipan dari Yang Maha Segalanya. Seperti padi, semakin berisi semakin merunduk, tidak suka mempamerkan jasa apalagi membicarakannya, cukup mengucap Alhamdulillah ( segala puji bagi Allah ) sebagai ungkapan syukur pada Tuhan. Seperti air, menyegarkan dan membantu kehidupan semesta, tapi tetap mengalir ke tempat yang lebih rendah, hanya suguhkan hasil kerja  tanpa mengharap puja-puji apalagi membangun citra diri. Begitulah pahlawan sejati Seolah tiada, tapi hasil kerjanya nyata Tidak banyak kata, selalu berkarya Rendah hati dan

Tingginya gunung menjulang Terjalnya tebing menghadang Dalamnya jurang meremang Semua berlinang oleh cinta para pejuang Senandung kata Pesona raga Janji jiwa Semakin berirama oleh cinta para pujangga Khusuknya dhuha Heningnya qailula Letihnya senja Segala sempurna oleh cinta seorang ayah Lusuhnya sajadah Gemerisik do'a Jerihnya raga sepanjang masa Tersaji indah oleh cinta seorang bunda Begitulah cinta Selalu hadir Cairkan suasana Senandungkan rindu dalam nada Menjelma karya demi karya Dalam mihrab do'a dan airmata Salam literasi - Salam inspirasi Fathur Rohman #Day5NovAISEIWritingChallenge

Dengan kesungguhan hati dan semangat belajar dan berlatih yang tinggi kita akan bisa menjadi mukhlis, ikhlas adalah amalan hati, oleh karenanya belajar ikhlas adalah bagaimana mengelolah hati. Hati harus bening dan bersih, terbebas dari segala polutan dan penyakit hati, hanya didalam hati yang bersih rasa ikhlas itu akan bersemayam dan menjelma. Hati adalah sesuatu yang dalam dan tak kasat mata, bisa dirasa tapi tidak bisa diraba, hati yang bersih terikat erat dengan keimanan yang tinggi, menjaga hati adalah bagaimana menjaga keimanan agar tetap tertanam didalam hati.  Beberapa hal yang bisa kita perdalam agar keimanan kita terjaga adalah, pertama; memahami Allah SWT dengan tauhid rububiyah, ilahiyah dan asma / sifat-Nya. Kita yakin  Allah SWT yang menciptakan dan mengurus kita, memberi rizki, menjaga keamanan dan menggenggam hajat hidup kita. Kita juga percaya Allah SWT yang mengatur hidup kita, dan kita berusaha sekuat kemampuan kita untuk melaksanakan segala aturan-Nya,

Buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya, sebuah ungkapan yang menggambarkan bahwa kebiasaan anak tidak akan jauh dari orangtuanya. Ungkapan diatas memaksa kita sebagai orang tua untuk membiasakan diri dengan hal-hal yang baik, karena hal itulah yang akan dilihat anak, akan diteladani dan lambat laun bisa menjadi kebiasaan anak juga. Seperti Sabtu sore kemaren, jenuh melihat anak saya yg kedua selalu di kamarnya dengan gawai yang tak pernah lepas ditangan, saya coba dekati dan berbisik di telinganya, "ka, jalan-jalan yuk....". Diiringi gerimis kecil, kami pun berangkat dari rumah menuju mall yang baru buka tidak jauh dari tempat kami tinggal, sengaja ingin lihat suasana mall baru, biar gak kudet ( kurang up-to-date ) kalau ada yang tanya, he...he.... Setelah capek berkeliling, kami pun duduk-duduk di cafe minuman sambil ngobrol dan menikmati boba   ( minuman jaman now ). Selepas bersantai saya coba tawarkan ke anak, "ka, mampir ke ecoplaza yuk...&

Kenapa Allah SWT tidak menerima amal seorang yang dermawan, seorang qori yang ahli baca Alqur'an dan seorang pejuang yang gagah berani, bahkan mereka dimasukkan ke dalam neraka. Amalan mereka tidak diterima bahkan menghantarkan mereka masuk neraka karena riya, mereka beramal karena manusia. Mereka gemar memberi karena ingin disebut dermawan, mereka membaca Alqur'an dengan indah karena ingin mendapat gelar  qori yang hebat dan mereka berjuang di jalan Allah karena ingin menjadi jagoan. Mereka beramal tidak ikhlas semata mengharap ridho Allah SWT, padahal setiap amal fisik harus disertai amal hati, hati yang bersih hanya mengharap ridho-Nya, hati yang ikhlas tanpa terpengaruh penilaian manusia. Ikhlas itu amalan hati, belajar ikhlas memang tidak mudah, karena kita manusia bukan malaikat, disamping hati manusia juga diberi hawa nafsu yang selalu mengajak kepada kemaksiatan. Meski tidak mudah, kita bisa menjadi orang yang ikhlas ( mukhlis ), ikhlas bisa dipelajari, ikhl

Ada yang suka memberi, sedekah tiap hari, selalu berbagi materi, setiap bulan Muharram mengumpulkan anak yatim untuk disantuni, peduli kaum dhuafa dan janda renta. Ada yang pandai membaca Alqur'an, tilawah, qira'ah bahkan hafal 30 juz diluar kepala, tak terhitung irama baca di kuasai, dari Shoba, jiharka hingga bayyati, tak terbilang undangan tampil dimana-mana, dari panggung acara, siaran televisi sampai musabaqah. Ada pejuang, selalu hadir dalam pertempuran memperjuangkan kebenaran, mahir dalam senjata, terampil menembak dan memanah, beladiri jangan ditanya, semua dikuasainya. Musuh gemetar melihatnya dan selalu menang dalam duel  satu lawan satu dalam arena. Seorang dermawan, seorang  qori, seorang  pejuang. Semua kebaikan mereka tidak membuahkan apa-apa dan ditolak Allah SWT. Kenapa...? Bersambung... Salam literasi - Salam inspirasi Fathur Rohman #Day1NovAISEIWritingChallenge

Layaknya pendaki gunung, perjalanan panjang untuk mencapai puncak tidak pernah datar, ada saatnya kita jalan menanjak, jalan turun, jalan berbatu, jalan yang licin dan banyak lagi kondisi yang kita tidak tahu tapi harus selalu siap menghadapinya. Seperti juga banyak hal dalam kehidupan kita, saat kita kecil, saat belajar jalan tidak terhitung berapa kali kita terjatuh, kita harus berdarah-darah, benjol sana sini, panas dingin badan kita, tapi akhirnya kita pun bisa berjalan. Memasuki dunia belajar, beda lagi tantangannya, keterbatasan ekonomi, teman yang reseh, guru/dosen killer, jurusan yang tidak sesuai minat dan bakat, tapi akhirnya kita pun lulus juga. Dunia kerja dan usaha lebih dahsyat lagi dinamikanya, tempat kerja atau usaha yang menyesakkan, kerjaan yang berat, usaha yang sekarat, teman kerja yang suka menjilat, pembeli yang seenak jidat, tapi sampai saat ini kita masih bekerja dan berusaha. Nikmati semua proses perjalanan untuk sampai puncak tujuan hidup kita dan

Setiap keberhasilan butuh usaha, agar sebuah usaha berjalan efektif dan efisien dibutuhkan rencana matang, rencana yang terukur, terstruktur dan teratur. Sebaik apapun sebuah rencana, tidak akan menghasilkan apa-apa kalau tidak segera bertindak., Setiap tindakan perlu langkah pertama, dan disusul langkah-langkah selanjutnya yang terukur, terstruktur dan teratur. Langkah pertama inilah tantangannya, kita butuh keberanian untuk memulainya, akan banyak ketakutan dan kekhawatiran untuk memulai langkah, takut enggak mampu, takut gagal, takut bangkrut dan banyak ketakutan lainnya. Keberanian tidak muncul dengan sendirinya, butuh mentalitas baja untuk menghilangkan banyak ketakutan, Mentalitas baja inilah yang harus kita bentuk dalam diri kita. Mentalitas hanya bisa dibentuk dengan terus menerus belajar dan berlatih, jadi kalau kita mau berhasil dalam hal apapun jurusnya cuma satu, mulai aja dulu... Salam literasi - Salam inspirasi Fathur Rohman #Day27AISEIWritingChallenge

Tiba tiba hadir nyata Meski aku sadar hanya fatamorgana Telah lama aku belajar lupa Pesonamu terus mendera Seperti pelangi di pagi hari Bercahaya penuh warna warni Meski sebentar lalu pergi Hadirmu sisakan sunyi Layaknya siluet senja Bersama temaram  luruhkan luka Hadirmu hanya sementara Tinggalkanku dalam gulita penuh duka Senyummu membuat keluh Parasmu ciptakan seduh Gerakmu hadirkan lusuh Segalamu lahirkan rindu Pamitmu adalah empedu Berlalumu bawa separuh jiwaku Tiadamu goyahkan pijakanku Tanpamu aku bukanlah aku Bukan aku tidak rela Atau mengungkit takdir dengan cela Hanya ingin curahkan rasa Semayamkan rindu dalam kata Titip rindu untuk gadis kecilku yang disana RAISYA HANIN HANANIA Salam literasi - Salam inspirasi Fathur Rohman #Day26AISEIWritingChallenge